Breaking News

Budaya dan Warisan

Destinasi Wisata

Makanan Tradisional

Sovenir & Oleh-Oleh

Monday, 30 October 2017

Upacara Adat Gredoan



Pada masyarakat Osing Banyuwangi proses pencarian jodoh atau perjodohan dilakukan dengan berbagai cara dan telah menjadi tradisi serta warisan dari nenek moyangnya. Tradisi perjodohan tersebut diantaranya tradisi Gredoan, Bathokan, dan Mlayokaken. Bentuk perjodohan dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol yang bertujuan untuk menunjukkan kasih sayangnya, seperti penggunaan Basanan atau Wangsalan. Tradisi perjodohan yang hingga sekarang masih tetap eksis dalam masyarakat Using secara keseluruhan adalah tradisi Gredoan. Gredoan dalam bahasa Osing berarti saling menggoda (Nggridu = goda) antara jejaka dan gadis. Dalam hal tesbut dilakukan dengan artian positif karena Gredoan yang dilakukan adalah dengan cara baik-baik untuk mencari pasangan. Gredoan dipahami sebagai sebuah mekanisme budaya lokal dalam proses melakukan gidaan terhadap lawan jenis, untuk kemudian menuju jenjang pacaran dan perkawinan. Gredoan sebenarnya berkisar pada masalah jalinan rasa senang dan cinta antara seorang laki-laki dan wanita muda, sehingga sifatnya dapat dikatakan sangat universal sekali. Meskipun demikian Gredoan mempunyai keistimewaan tersendiri yang terletak pada perilaku pelaku dan dialognya. Pada masyarakat Osing Banyuwangi, perilaku demikian digambarkan dengan mengadakan suatu upacara perjodohan atau Gredoan. Pada masyarakat Using di Desa Macan Putih, Gredoan setiap tahun dilaksanakan tepat pada bulan Maulud Nabi Muhammad SAW. Upacara perjodohan tersebut memanfaatkan kegiatan-kegiatan dalam peringatan Maulud Nabi seperti karnaval.

No comments:

Post a Comment

Recent Comments

Designed By Kelompok 6 PJBL S2