Breaking News

Budaya dan Warisan

Destinasi Wisata

Makanan Tradisional

Sovenir & Oleh-Oleh

Friday, 20 October 2017

Kebo - Keboan



Merupakan salah satu upacara adat yang dimiliki masyarakat Osing di Kabupaten Banyuwangi. Upacara adat kebo-keboan bertujuan untuk mengusir wabah penyakit dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi keselamatan dan dijauhkan dari gangguan dan cobaan yang melanda  pada masyarakat. Pada upacara adat kebo-keboan  diharapkan  hasil  panen  yang  akan datang dapat meningkat  atau  lebih baik dari panen  sebelumnya.Upacara  adat kebo-keboan  ini masih dilestarikan dan mempunyai pengaruh dan kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Osing di Desa Alasmalang.    

Upacara  adat  Kebo-keboan  rutin  dilaksanakan  setiap  tahun  sekali.  Selain melibatkan masyarakat setempat misalnya sebagai panitia, upacara ini juga didukung oleh  Pemerintah Daerah  Tingkat  II Banyuwangi  serta  para  sponsor. Upacara Adat Kebo-keboan   membutuhkan anggaran dana besar sehingga memerlukan sumbangan dari  berbagai  pihak. Dana  tersebut  diperoleh  dari  sumbangan  sukarela masyarakat Alasmalang, dari Pemerintah Daerah Banyuwangi, dari para  sponsor, karcis masuk dari penonton untuk melihat upacara ini serta dari sektor parkir. Upacara adat kebo-keboan   mengalami komodifikasi yaitu dikemas sedemikian rupa agar layak jual dan layak  kunjung.  Tujuan  dari  komodifikasi  itu  sendiri  yaitu  agar  banyak masyarakat yang melihat upacara tersebut, selain itu diharapkan pengunjung tidak hanya berasal dari Desa Alasmalang  tetapi  juga  dari  desa  atau  kecamatan  lain.  Semakin  banyak massa  yang  melihat  semakin  banyak  pula  perusahaan  yang  ingin  menyeponsori, maka kontribusi yang diperoleh juga akan bertambah.  

Banyak  pihak  yang  merasa  diuntungkan  dengan  adanya  komodifikasi  ini yaitu  masyarakat  Desa  Alasmalang  sendiri,  masyarakat  dari  luar  daerah,  para sponsor  dan  Pemerintah  Daerah  Banyuwangi.  Selain  itu  juga  terdapat  agen  yang berpengaruh  terhadap  proses  komodifikasi  upacara  adat  kebo-keboan  diantaranya yaitu  Masyarakat  Using  Desa  Alasmalang,  para  sponsor  dan  Pemerintah  Daerah Banyuwangi. Masyarakat Using Desa Alasmalang  khususnya Dusun Krajan  sangat mendukung terlaksananya upacara adat kebo-keboan   ini, meskipun ada sekelompok yang  tidak setuju. Masyarakat Using Alasmalang beranggapan bahwa upacara kebo-keboan  ini  sebagai  salah  satu  identitas  daerah.  Aspek  yang  sangat  penting  dan menunjang terlaksananya upacara adat kebo-keboan   yaitu adanya sponsor. Sponsor upacara  adat  kebo-keboan  adalah Dji Sam Soe, Dealer Karunia Motor Rogojampi, Teh  Botol  Sosro,  Petrokimia  Kayako  Gresik.  Perusahaan-perusahaan  tersebut memberi  kontribusi  yang  besar  sehingga  sangat mendukung  terlaksananya  upacara adat  ini. Sedang Pemerintah Daerah Banyuwangi selain diuntungkan dengan adanya pariwisata budaya Pemerintah Daerah Banyuwangi  juga berfungsi sebagai pembina, pelindung dan pengayom suatu kesenian tradisional atau kesenian adat. Kebudayaan atau kesenian adat  saat  ini  sangat membutuhkan dana dan bantuan pemerintah agar keberadaannya tetap eksis di masyarakat.

Upacara  adat  kebo-keboan  mempunyai  dampak  yang  luar  biasa  bagi perkembangan dan pembangunan Dusun Krajan Desa Alasmalang, contohnya yaitu pembangunan  gapura  masuk,  sumbangan  pembangunan  masjid,  sumbangan  anak yatim  dan  perbaikan  jalan.  Upacara  adat  kebo-keboan  juga mengalami  pergeseran yaitu  dari  semula  bermakna  religi  bergeser  ke  ekonomi.  Nilai  kesakralan  dalam upacara  adat  kebo-keboan  semakin  berkurang,  dalam  hal  ini  makna  religinya terdesak oleh faktor ekonomi. Jadi Masyarakat Using Desa Alasmalang, Sponsor dan Pemerintah  Daerah  inilah  yang  berperan  dalam  proses  komodifikasi  yang selanjutnya menyebabkan pergeseran makna upacara adat kebo-keboan  yang semula religi ke ekonomi.

No comments:

Post a Comment

Recent Comments

Designed By Kelompok 6 PJBL S2