
Adalah satu jenis tari daerah Blambangan Banyuwangi yang termasuk
jenis tari kelompok berpasangan, dan sudah dikenal di seluruh daerah Jawa
Timur. Namanya disesuaikan dengan suasananya, yaitu ketika kelompok muda-mudi
berpasangan bersukaria bersama di bawah sinar bulan purnama di tepi pantai
Banyuwangi. Memang sudah menjadi kebiasaan, pada waktu bulan purnama, pantai
Banyuwangi banyak dikunjungi para pemuda, terutama para remaja, apalagi jika
kebetulan tepat pada malam Minggu. Pada saat itu mereka berkesempatan saling
berpasangan menikmati hawa sejuk tepi pantai, memadu janji di bawah kilauan air
laut. Tari padangulan adalah satu tarian tradisional yang bersifat hiburan
semata-mata sehingga dapat dianggap sebagai tari pergaulan muda-mudi. Tari ini
termasuk tari rakyat, yaitu tarian yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat
Using, Banyuwangi Tarian ini diiringi angklung Banyuwangi dengan gending banyu-
wangen, Padangulan, yang syair lengkapnya dalam dialek Using adalah sebagai
berikut: Padangulan nong pesisir Banyuwangi, padangulan nong pesisir
Banyuwangi, kinclong-kinclong segarane kaya kaca, kinclong-kinclong segarane
kaya kaca, soren-soren lanang wadon padha teka. Terjemahan bebasnya dalam
bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: Terang bulan di tepi pantai
Banyuwangi, Terang bulan di tepi pantai Banyuwangi, berkilauan lautannya bagai
cermin, berkilauan lautannya bagai cermin, sore hari, pria wanita berdatangan.
Gending itu akan terasa lebih indah apabila diiringi angklung Banyuwangi yang
erotik melankolik dan lincah, menarik siapa pun yang menikmatinya, apalagi
dengan santapan visual kelompok penari cantik menarik. Seperti pada tarian
tradisional Banyuwangi lainnya, tari ini juga dengan motif khas Banyuwangi,
seperti gerak tari pada penari gandrung.
No comments:
Post a Comment